Begitu mendapat kabar itu, aku langsung menyiapkan semuanya. Memilih-milih baju yang mana yang harus dibawa, termasuk warna baju yang sudah ditentukan. Iya, memang ada beberapa baju yang harus dibawa, diantaranya manset atau kemeja putih, kebaya merah dan bawahannya, kaos komunitas berwarna merah, baju merah, jilbab merah, dan rok atau celana panjang non jeans warna hitam. Itulah warna dan jenis baju yang ditentukan dan harus dibawa.
Berfoto di Titik 0 kilometer, Jogja |
Sebenarnya aku tinggalnya di Jogja, tapi karena menginap 3 malam, ya harus menyiapkan beberapa baju dan barang lainnya juga kan. Setelah semua masuk koper, aku tenang dong, sambil sering memantau WA grup kalau-kalau ada informasi terbaru.
Grupnya sendiri ramai setiap hari, perbincangannya tentang apa yang akan dilakukan di Jogja nanti, tentang bagaimana saat kita berjumpa nanti, dan lain-lain, karena memang ada diantara kita yang belum pernah berjumpa secara langsung dan hanya kenal di media sosial.
Day 1: Pertama jumpa
Akhirnya hari H tiba. Jumat, 23 Agustus 2024, jam 14.00 aku tiba di Fave Hotel Kusumanegara. Saat tiba, aku disambut oleh teman-teman yang sudah duluan sampai. Jangan dibayangkan sambutannya kayak teman lama yang berjumpa kembali ya, heboh gitu, kangen, gitu. Ini sih kita pandang-pandangan dulu, sambil menyamakan foto di media sosial ama orang yang di depan mata.
"Ini Hetty kan?"
"Ini Wida ya?" Heeiii.!!
Setelah itu tentu ngobrol karena sudah saling tahu. Kita duduk di lobby sambil menunggu yang lainnya. Lalu muncullah mba Sashia, dan mba Adel. Mereka berdua ini dari Jakarta dan sudah lebih dulu tiba di Jogja karena harus mengurus semuanya. Ada mba Angguni juga yang siang itu masih dalam perjalanan ke Stasiun Tugu untuk menjemput bunda lainnya yang ke Jogja memggunakan kereta api maupun pesawat.
Iya, seneng banget, karena untuk acara ini, teman-teman yang dari luar Jogja akan dijemput untuk diantar ke hotel. Aku sendiri masih menunggu roommate-ku, mba Tyas, yang masih dalam perjalanan ke Jogja.
Setelah mendapat kunci kamar, akupun menuju kamarku, meletakkan barang-barang dan keluar lagi ke lobby. Disana sudah berdatangan lagi bunda-bunda lainnya. Bunda Neysa dari Bandung, Ilma dari Jember, Reza dari Palembang, Nia dari Klaten, Nenny dari Solo, Wida dari Jogja, Eva dari Jogja, Tyass dari Jakarta, dan bunda Mei dari Jakarta.
Dari Mombassador SGM Eksplor, ada 10 bunda ini, termasuk aku, yang diundang hadir di acara HUT SGM di Yogyakarta. Senangnya tak terkira dong, akhirnya kita bisa bertemu, berkenalan dan saling follow di media sosial. Lanjut makan siang, kemudian kita berkumpul di satu kamar, yaitu kamar bunda Reza dan Ilma, sambil menikmati kemplang Palembang yang dibawa oleh bunda Reza. Satu kamar berdua sih, jujur aku juga nggak berani kalo sekamar seorang..hehe.
Tak lama kemudian mba Angguni, mba Sashia dan mba Adel masuk, mereka memberi arahan atau briefing mengenai agenda untuk besok paginya, yang ternyata bakal padat banget acaranya.
Day 2: Sabtu, 24 Agustus 2024
Kami bangun pagi, bersiap-siap lalu sarapan di hotel. Agenda hari ini adalah ke Taman Pintar, lalu ke Sari Husada Jogja Factory ( pabrik SGM yang di Jogja), kemudian ke Suwatu Resto, lanjut ke Sari Husada Prambanan Factory (pabrik SGM yang di Klaten) dan terakhir ke Sixsenses Resto. Padat yaaa!
Oke. Tujuan pertama ke Taman Pintar, di sini kami membuat beberapa video footage. Kadang lancar kadang diulang take-nya. Seringnya sih diulang. Untung mas fotografer nya sabar. Setelah selesai bikin footage, kami ke Paud Barat dan Paud Timur di dalam kawasan Taman Pintar. Disambut tarian oleh anak-anak Paud, lalu ada sambutan dari pihak Paud dan SGM juga.
Di Taman Pintar |
Tidak seberapa lama sih kami berada di Taman Pintar. Karena kemudian kami harus ke pabrik SGM yang di Jogja, tepatnya di Jl. Kusumanegara 137 Yogyakarta, kalau orang Jogja sih menyebutnya di Muja-muju.
Kalau pabriknya ini sih aku tau, dan bukan hal asing bagi orang Jogja. Tapi untuk masuk ke dalam pabriknya, jujur ini baru pertama kali nih. Dan ternyata memang seketat itu.
Sebelum kesini memang sudah diwanti-wanti oleh tim: baju atas merah, celana gelap, sepatu kets atau sejenisnya. Harus datar, tidak boleh high heels, tidak boleh sepatu terbuka.
Tidak boleh sambil main hp ketika berjalan di area pabrik. Itu pesan yang kami terima sewaktu masih di hotel.
Sesampainya di gerbang pabrik, pintu mobil dibuka. Kami diberi safety vest untuk dipakai. Tas juga diperiksa, tidak boleh membawa kacang-kacangan (alergen) dan benda lain yang berbahaya. Setelah itu mobil kembali berjalan menuju pintu masuk. Kami turun dari mobil dan berjalan di samping bangunan dan lagi-lagi tas diperiksa. Tapi sambutannya sangat ramah sih.
Berkunjung ke Jogja Factory |
Setelah itu kami ke lantai 2 di ruang meeting. Disana kami mendapat pemaparan materi dari pihak SGM. Kami menyimak sambil menikmati snack dan air mineral. Setelah itu kami dibagi 3 kelompok karena jumlah cukup banyak. O ya, selain 10 Mombassador & tim, yang hadir disini juga ada dari media dan blogger.
Setelah dibagi dalam kelompok, kami diajak tour ke pabrik. Tas dan hp ditinggal di ruang meeting tadi. Dan kami juga diwajibkan memakai baju khusus lagi untuk masuk: penutup kepala, jas sekali pakai dan penutup sepatu. Semuanya sekali pakai. Tidak lupa juga untuk mencuci tangan. Memang ketat dan harus bersih, padahal kita nggak sampai masuk ke dalam ruangan lho, hanya melihat dari sisi luar melalui dinding kaca.
Memakai safety vest |
Ternyata pabrik yang disini lebih ke research sih dan pabrik besarnya di Klaten. Setelah selesai tur pabrik, kami kembali ke ruangan yang tadi, beberapa ada yang melanjutkan makan snack, beberapa ada yang sholat Dzuhur di mushola pabrik. Btw, sekilas pandang, di sini kantornya nyaman, mushola juga bagus.
Beberapa waktu kemudian kami pamit untuk melanjutkan perjalanan. Tentu saja kami sempat berfoto-foto dulu di dalam ruangan meeting dan di luar pabrik.
Lanjut ya.
Tujuan selanjutnya adalah Suwatu Resto, yang lokasinya ada di Prambanan.
Selain untuk makan siang, di sana juga ada talkshow dengan tema "Peran Dunia Usaha Dalam Mendukung Indonesia Layak Anak 2030", dengan menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya Kak Seto.
Talkshow di Suwatu Resto |
Selesai acara, seperti biasa kami foto-foto, bahkan sempat iseng membuat konten. Di sini agak terburu-buru sih, sampai-sampai diwanti-wanti sama tim kalau 3 menit tidak sampai parkiran mobil, kami bakal ditinggal...haha. Tentu saja kami buru-buru menuju mobil.
Setelah personilnya lengkap, kami melanjutkan perjalanan menuju Prambanan Factory, yaitu pabrik Sari Husada yang ada di Klaten.
Sampai lokasi kami takjub dong, ternyata pabriknya luas sekali. Sebelum masuk ruangan, kami foto-foto dulu, di taman dengan latar belakang bangunan pabrik.
Berkunjung ke Prambanan Factory, Klaten |
Setelah itu, kami dibagi safety vest untuk dipakai, lalu masuk ruangan dan mendapat sambutan hangat, lengkap dengan kopi, teh dan snack. Dalam sambutannya, sama seperti yang di pabrik Jogja, kami diberi edukasi mengenai safety saat visit. Sekilas aku mendengar alasan mengapa visitor pabrik harus mengenakan safety vest ini. Yaitu agar mudah dikenali jika ada kejadian tak terduga, dan untuk membedakan antara visitor dengan karyawan di sana.
Dan ini dia yang ditunggu, tur pabrik. Berbeda dengan saat di pabrik Jogja, di pabrik Klaten ini kami tidak menggunakan pakaian sekali pakai dari pabrik. Dengan hanya menggunakan baju yang kita pakai ini, kita melakukan tur pabrik. Karena kita tidak masuk ruangan ya, hanya melihat dari luar melalui dinding kaca di sepanjang pabrik.
Kami melihat-lihat dari luar, mulai dari lantai ruang pengemasan hingga ruang pencampuran bahan. Tidak hanya sampai disitu, kami juga melihat bagaimana produk yang sudah jadi ini disimpan. Semua sangat steril, bersih dan profesional. Selesai melaksanakan tur pabrik, kami kembali ke ruangan tadi, menikmati kopi, teh, snack, dan sholat.
Keseruan Di Sixsenses Resto
Setelah itu, sekitar pukul 18.30an kita buru-buru menuju tempat selanjutnya, yaitu dinner di Sixsenses. Tim bilang, kalau setelah ini akan balik dulu ke hotel, untuk berganti baju. Hanya ganti baju. Karena itulah, kami di mobil me-retouch make up, bahkan ada yang menghapus ulang dan make-up baru lagi, biar fresh, secara kan nggak sempat mandi ya. Ya ampun, buru-buru banget pokoknya.
Sampai di hotel kami bergegas ke kamar dan ganti baju, sambil bercermin kembali memastikan make up oke, karena tadi saat di dalam mobil kan cahayanya nggak terang. Dan benar saja, blush on ku ketebalan, jadi kayak badut deh...hihi.
Tak berapa lama, kami tiba di Sixsenses. Semua mengenakan kebaya warna merah. Kompak deh. Kami duduk di mengelilingi meja panjang, sambil mendengarkan sambutan dari mba Flora & mba Fanie. Lalu berbincang seru semuanya.
![]() |
Berfoto seusai dinner |
Nah ini nih yang bikin penasaran, kami bersepuluh mendapat kotak gift yang belum boleh dibuka. Padahal kan penasaran isinya apa. Nah kemudian dijelaskan oleh tim, bahwa didalam kotak berwarna merah itu, ada tugas untuk kami. Okeiii, kemudian tiba waktunya kami membuka box masing-masing secara bersamaan. Isinyaaaa???
Ternyata ada selempang Mombassador SGM Eksplor, dengan warna putih dan tulisan berwarna merah. Tentu saja kami langsung berdiri dan memakainya. Selain itu, juga ada outer berwarna merah maroon, yang harus kami kenakan besok saat acara puncak. Dan ada lagi nih, secarik kertas putih yang ternyata adalah tugas untuk kami.
Jadi, besok setelah acara puncak, kami diperbolehkan jalan-jalan kemana aja, dengan mobil yang sudah disediakan oleh tim. Hanya kami bersepuluh, tim nggak ikut. Jadi memang dibebaskan untuk eksplor Kota Jogja. Senengnyaaaa! Jalan-jalan ini juga sekaligus memecahkan tugas yang diberikan, yaitu membeli oleh-oleh khas Jogja, tapi apa nama oleh-oleh itu, disampaikan dalam bentuk teka-teki. Seperti aku misalnya, oleh-oleh yang harus kubeli adalah "Silahkan Manis". Hmmmm...apa ya itu???
Sambil berbincang mengenai tugas itu, kami menikmati sajian yang dihidangkan, mulai dari appetizer, main course, hingga dessert. Semuanya enak-enak, ada yang pesan Salmon Steak, ada juga yang Beef steak. Beneran deh, enak semua. Kalian harus kesini sih kalau lagi di Jogja. Di restoran ini, kita juga foto-foto dong. Setelah selesai, kami semua kembali ke hotel.
Di hotel, baru sadar kalau hari ini tuh benar-benar melelahkan. Dari pagi sampai malam kita kejar-kejaran waktu. Sampai di hotel, bersih-bersih badan. Terus, mau tidur malah kepikiran tebakan oleh-oleh yang harus dibeli besok. Tanpa terasa aku dan mbak Tyas, teman sekamarku, tertidur.
Day 3: Puncak Acara Di Lapangan Panahan
Pagi-pagi buta aku dibangunkan oleh alarmnya mbak Tyas, dia memang selalu pasang alarm sekitar jam 04.30 WIB. Setelah itu, telepon kamar juga berdering. Memang semalam tim bilang, bakal ada wake up call, biar semua mombassador bisa on time berangkat ke lokasi acara jam 06.00 WIB.
Okeiii. Mari bersiap-siap lagi dengan cepat. Mandi, make up, pakai kostum yang dibagikan semalam, yaitu outer warna merah, dipadu dengan kaos putih dan jilbab merah milik masing-masing moms. Lalu rame-rame berjalan kaki dari Fave Hotel Kusumanegara ke SDN Tukangan. Disitu kami dibagi sarapan. Kami makan sambil menunggu waktu untuk mulai berjalan lagi ke lapangan Panahan, Jl. Kenari, Yogyakarta.
Akhirnya waktunya tiba, rombongan pawai melintas dan kami bergabung, berjalan dalam barisan bersama anak-anak TK dan peserta karnaval.
![]() |
Hut SGM di Jogja |
Sesampainya di lapangan Panahan, sudah ramai disana. Panggung besar sudah siap dan kursi-kursi tamu pun sudah terisi. Kami ke depan mendekati panggung dan mengikuti semua rangkaian acara di situ. Mendengar sambutan, minum susu bersama serentak beberapa kota untuk memecahkan rekor Muri hingga bernyanyi bersama bintang tamu. Seru banget!
Sekira jam 12.30an, acara selesai dan kami kembali lagi ke hotel. Jalan kaki lagi. Benar-benar olahraga pagi dan siang ini. Tapi jalannya sambil ngobrol sih, jadi tahu-tahu sudah sampai hotel lagi.
Kami istirahat sebentar di kamar, makan. Lalu balik ke lobby karena mobil dan driver sudah siap mengantar kami jalan-jalan. Berangkaaat!! Sambil sepanjang jalan kami ngobrol dan saling membantu menebak teka-teki yang diberikan oleh tim.
Menikmati sore di Malioboro |
Tujuan pertama kami adalah Titik 0 km Yogyakarta. Foto-foto sebentar, lalu kami berjalan ke arah Malioboro, kami bersepuluh ditambah dua mas-mas fotografer. Mas-mas nya naik sepeda motor. Sepanjang jalan Malioboro kami berfoto sambil mencari oleh-oleh. Karena kami mulai lelah, kami kembali ke arah Titik 0 km. Tetapi sempat mampir ke pasar Beringharjo. Di sini kami berpisah dengan mas fotografer. Beberapa saat, teman-teman yang dari luar Jogja berbelanja baju disana. Lalu kami kembali ke parkiran dan meminta driver untuk mengantar ke kawasan Patuk, mau cari bakpia.
Di kawasan Patuk, kami membeli oleh-oleh bakpia. Lalu kami beralih ke lokasi lain di sekitar sana. Beberapa bunda membeli bakpia lagi, beberapa lainnya diam di mobil, dan aku berjalan ke sebuah toko untuk membeli Cokelat Monggo, jawaban dari teka-teki untukku. Lega, akhirnya aku mendapatkannya setelah bertanya dari toko ke toko. Kemudian aku kembali ke mobil. Ternyata beberapa juga sudah mendapatkan barang jawaban teka-teki itu. Ada gudeg kaleng, moci, dan lain-lain. Karena sudah sore dan capek banget, kami memutuskan untuk menyudahi jalan-jalan ini dan kembali ke hotel.
Akhirnya kami istirahat. Dan malamnya, kembali bersiap untuk makan malam bersama tim. Kali ini kostumnya bebas dan bisa dibilang seluruh rangkaian acara dari hari pertama sudah selesai. Jadi malam ini malam santai lah.
Kami menuju rumah makan Ayam Tojoyo di Jl. Urip Sumoharjo. Aku sendiri sebagai warga Jogja malah baru kali ini makan disini...hehe. Ayamnya gurih dan empuk, sambalnya tidak terlalu pedas dan agak manis. Enak sih apalagi rame-rame gini makannya.
Selesai makan mbak Febby membuka acara, menanyakan kesan-kesan dan bertukar kado, yaitu oleh-oleh yang tadi siang dibeli. Pakai undian dong. Seru deh, apalagi disini sambil memberi jawaban yang benar atau yang dimaksud oleh tim. Aku bener sih, "Silahkan Manis" yang dimaksud memang cokelat monggo. Nah yang tadi pada kesusahan nih, "Sedekah Mahasiswa" itu ternyata ayam goreng Olive 😅 Terus "Rambut Rapunzel" ternyata roti sisir. Jangan ditanya kenapa begitu. Suka-suka tim aja deh. Semua berbincang sambil tertawa-tawa membahas teka-teki ini.
Akhirnya, mba Febby menutup acara, sembari mengucapkan terimakasih dan selamat jalan bagi kami yang akan pulang ke rumah dan kota masing-masing besok. Sedih juga sih. Ternyata 3 hari sudah berlalu begitu cepat ya.
Tiba di hotel, aku masuk kamar. Mbak Tyas mulai mengemasi baju dan barang-barangnya ke koper. Dia mau chek out malam ini juga, karena mau pulang dulu ke rumah orang tuanya di Wates. Duh sedih. Aku mengantarnya ke lobby, di sana sudah ada adiknya yang menjemput dengan mobil. Setelah say goodbye, aku kembali ke kamar dan tidur sendiri.
Day 4: Pulang
Senin pagi, aku bersiap pulang, mengemasi baju dan barang-barang ke koper. Sama seperti bunda-bunda lain di kamarnya masing-masing. Jam check out-nya nggak sama sih. Tapi begitu ada yang pamit melalui wag, kami semua keluar kamar dan mengantarnya ke lobby. Aku pun pulang dengan taksi online.
Senang karena sebentar lagi akan bertemu anak-anak yang sudah kutinggal sejak 3 hari yang lalu. Sedih juga karena harus berpisah dengan tim dan bunda-bunda yang lain.
Ternyata 4 hari 3 malam di Jogja secepat itu ya. Tapi, moment kebersamaan dan keseruan acara ini akan selalu jadi kenangan indahku sepanjang masa.
Terimakasih SGM. Semoga selalu dicintai dan setia menutrisi generasi bangsa.
4 Komentar
Seneng banget ketemu Mb Hetty bak Ibu Peri ❤️
BalasHapusAh jadi malu hihi. Sekota tapi ga pernah ketemu sebelumnya yakk
HapusKangeeennnnn kalian
BalasHapusObatnya apa doooong?? Ketemuan kan??
Hapus