Assalamualaikum, temans.
Awal Januari 2023 ini aku awali dengan cerita akhir tahun kemarin, saat pertama kali aku naik kereta api bandara.
Di dalam kereta bandara |
Minggu pagi sekira pukul 07.00 WIB aku berangkat ke stasiun Tugu Yogyakarta. Tujuanku mau naik KA Bandara ke Yogyakarta International Airport. Mau terbang kemana kah? Ah enggak kok. Aku tidak terbang kemana-mana..hihi. Hanya mau ke bandara saja. Kebetulan jam 09.20 WIB mau menghadiri grand opening salah satu store oleh-oleh Jogja di sana.
O ya, dua hari sebelumnya aku sudah pesan tiketnya sih, secara online. Takut kehabisan tiket, maklum baru pertama kalinya ini mau naik KA Bandara.
Tiket kereta |
Untuk pesan tiketnya aku menggunakan aplikasi KAI Access.
Karena aku belum mempunyai akun, maka aku membuat akun dulu di aplikasi tersebut. Caranya mudah saja kok, hanya mengisi data diri saja.
Nah setelah punya akun, aku lalu memesan tiket. Pertama, klik KA Bandara di halaman awal aplikasi, lalu mengisi asal stasiun dan stasiun tujuan. Tentu saja aku mengisi Stasiun Tugu sebagai stasiun awal, dan tujuan ke Yogyakarta International Airport.
Setelah itu, pilih waktu yang diinginkan. Aku memilih jam 08.09 WIB untuk keberangkatan, agar waktu lebih longgar dan tidak terburu-buru. Setelah itu, klik pesan tiket dan kita diarahkan ke halaman pembayaran.
Ada beberapa cara untuk membayar dan aku memilih membayar menggunakan LinkAja. Oke, pembayaran selesai. Dan aku mendapat kiriman email berisi keterangan sudah memesan tiket dengan attachment tiket kereta api dalam format Pdf dan ada barcodenya. Aku screenshoot file tiket itu karena nanti digunakan untuk scan barcode saat masuk ruang tunggu.
Stasiun Tugu Yogyakarta |
Nah, kembali ke stasiun Tugu tadi ya, aku tiba di sana sekira pukul 07.15 WIB, di pintu depan yang dekat Malioboro itu lho. Aku masuk, mau cetak tiket, karena kupikir harus dicetak. Pas aku ketik kode booking dilayar kok nggak muncul alias kode tersebut tidak ditemukan. Bertanyalah aku pada petugas di sana. Dan ternyataaa......salah gedung, pemirsa! Dan sudah jam 07.30 WIB pula. Aduh!!
Ternyata kalau mau naik KA Bandara tidak lewat depan, tetapi lewat pintu selatan, yang di pinggir jalan Pasar Kembang itu lho. Alhasil aku harus balik ke depan, jalan kaki yang lumayan jauh, lalu menyeberang rel ke arah jalan Malioboro itu lho, lalu belok kanan. Langkah kaki kupercepat, kadang lari kecil, takut ketinggalan kereta. Dan akhirnya, sampai juga.
Beruntung ada akses masuk untuk pejalan kaki di situ, jadi nggak perlu jalan lebih jauh lagi ke pintu masuknya. Aku berbelok masuk ke pintu loket KA Bandara dan ada dua petugas di dekat pintu.
Aku bertanya apakah tiketnya perlu dicetak. Bapaknya bertanya ke aku apakah tiketnya ada barcode. Aku mengangguk mengiyakan. Dan bapak itu mengatakan kalau tiket tidak perlu dicetak dan tinggal tap aja pakai hp. Aku masuk dong. Dan lega sekali rasanya bahwa aku nggak ketinggalan kereta...haha. Parno banget ya aku!
Suasana saat menunggu kereta |
Sampai di ruang tunggu ternyata ramai. Desember banyak orang mau liburan mungkin ya. Aku menunggu sekitar 15 menit, sempat cek di aplikasi juga apakah tiket untuk jam ini masih tersedia. Tenyata sudah habis dipesan. Beruntung deh kemarin sudah pesan tiket duluan secara online.
Beberapa kali aku bertanya ke calon penumpang lainnya apakah naik kereta bandara juga, sampai kemudian ketemu orang yang sama-sama mau menghadiri acara yang sama dengan aku. Alhamdulillah deh, ada teman, jadi aku nggak sendiri hehe...Dan akhirnya kereta bandara tiba.
Aku dan mbak Nurul, teman yang baru aku kenal tadi, masuk ke KA Bandara. Keretanya bercat hijau dengan hiasan motif batik diluarnya. Sedangkan bagian dalamnya juga bernuansa hijau dengan tempat duduk yang saling berhadapan, dan AC yang cukup sejuk.
Aku dan temanku duduk di dekat jendela, posisi favorit aku sih, karena bisa lebih leluasa memandang keluar. Begitu duduk aku disambut suara announcement kereta yang menyampaikan pengumuman dalam 3 bahasa yaitu, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa halus (krama inggil).
View dari dalam kereta |
Kereta mulai berjalan, dan aku menikmati 40 menit perjalanan yang menempuh jarak 40 kilometer ini. Menikmati pemandangan hamparan sawah berpadu dengan langit biru. Cuaca Jogja hari itu memang sangat cerah. Sesekali aku berbincang dengan mbak Nurul, sesekali merekam suasana dan pemandangan di luar.
Berhenti sebentar di Stasiun Wates |
Sampai di stasiun Wates, kereta berhenti sebentar. Lalu melanjutkan perjalanan lagi. Dan sampailah aku di Yogyakarta Internasional Airport. Senang sekali aku bisa tiba tepat waktu, bahkan masih ada beberapa menit untuk menikmati suasana di selasar bandara.
Seperti umumnya pemandangan di bandara, orang-orang berlalu lalang membawa kopernya dan masuk ke pintu lain untuk check ini. Aku tetap di selasar dong, karena acara akan dilaksanakan di situ.
Selasar bandara |
Selasar bandara ini cukup luas, ada mini Tugu Jogja dengan patung bergada, ada taman dengan patung dinosaurus. Nah cukup ramai di sini, banyak anak-anak, sepertinya sedang ada kunjungan sekolah PAUD juga.
Aku berjalan lagi berkeliling, melihat beberapa store disana, ada store oleh-oleh, ada kerajinan, baju batik dan lain-lain. Setelah berkeliling, aku menuju store oleh-oleh tempat akan diadakan acara, dan bergabung dengan teman-teman lain yang sama-sama menghadiri acara ini.
Suasana bandara |
Tiba-tiba aku ingat, belum memesan tiket untuk pulang ke kota Jogja. Mendadak takut ketinggalan kereta lagi karena siangnya aku ada acara lain di Samirono, Kota Yogyakarta. Buru-buru aku buka aplikasi dan...benar, tiket keberangkatan jam 11.07 WIB sudah tidak tersedia.
Mau tidak mau aku memesan tiket setelahnya, yaitu keberangkatan jam 11.57 WIB. Beruntung masih kebagian, walaupun pasti akan terlambat di acara selanjutnya. Tapi karena acara kedua dimulai dengan makan siang di hotel, jadi nggak apalah aku skip acara makan siang itu dan ikut acara inti pada pukul 13.00 WIB.
Akhirnya sudah dapat tiket balik ke Jogja. Jadi aku bisa tenang mengikuti acara di selasar bandara. Dan ternyata, acara selesai lebih awal, sekitar pukul 11.00 WIB, yang artinya aku harus menunggu satu jam disana. Ngapain ya? Muter-muter aja lagi deh. Bersama beberapa teman baru, aku melihat-lihat suasana lagi, membincangkan acara tadi, melihat-lihat keluar ruangan sampai tiba waktu harus bersiap-siap pulang.
Sama seperti saat berangkat, aku tinggal tap hp untuk scan barcode. Lalu kereta tiba, masuk deh. Kali ini aku bersama Widya, mahasiswi dari Solo, yang jauh-jauh ke Jogja untuk menghadiri acara ini. Aku duduknya nggak deket jendela karena sudah ada penumpang lain. Nggak apa deh. Yang penting aku senang acara pertama sudah kulalui dengan aman, tepat waktu.
Kegelisahan mulai merayapiku saat kereta tiba di stasiun Tugu pukul 12.36 WIB. Jelas aku terlambat dong ke acara selanjutnya. Beruntung suamiku sudah standby, dan langsung tancap gas dengan motornya untuk mengejar waktu.
Harus motor memang, kalau mobil nggak tau deh bakal sampai lokasi jam berapa. Akhirnya, aku tiba di hotel tempat dilaksanakan acara keduaku hari itu. Tepat pukul 13.00 WIB. It's oke. Aku belum ketinggalan acara inti.
Fiuuh !!! Hari itu bener-bener deh, menyenangkan sekaligus menegangkan. Tegang karena takut ketinggalan kereta dan ketinggalan acara. Beruntung hari itu bisa kulalui dengan baik.
KA Bandara |
Jadi menurutku, adanya KA Bandara ini sangat membantu untuk mempersingkat perjalananku dari Kota Yogyakarta ke bandara Yogyakarta International Airport dan sebaliknya. Mengingat jaraknya yang cukup jauh dan tentu saja sangat memakan waktu jika ditempuh menggunakan alat transpotasi lain.
Dan ini adalah my very first time naik KA Bandara. Itulah mengapa aku membagikan cerita ini, supaya teman-teman yang belum pernah naik kereta bandara di Yogyakarta bisa mempunyai gambaran.
Atau sudah pada sering naik kereta bandara nih? Boleh share cerita juga ya 😉
2 Komentar
aku penasaran pengen ngerasain naik kereta bandara Jogya.Soalnya desain bandaranya cakep banget. Aestetik gitu, khas budaya Jawa
BalasHapuslihat foto orang orang disana kok bagus :D
Ayo kak sini. Kutemenin deh naik kereta bandaranya..hehe
Hapus