Refleksi Pendidikan, Antara Pembelajaran Jarak Jauh dan Pembelajaran Tatap Muka

 

         Pandemi sudah lebih dari setahun, apa kabar anak-anak sekolah nih?

Masih terus semangat ya mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?

Atau malah sudah bosan sekolah online, dan rindu suasana di sekolah?

"Aku mendingan sekolah daripada tiap hari diberi tugas kayak gini", Kata anak saya beberapa waktu lalu. 

Adakah yang sama?

Memang tidak bisa dipungkiri ya, rasa bosan itu mungkin ada, begitu juga pada para orangtua, mungkin juga guru.

Beruntung beberapa waktu lalu saya mendapat undangan untuk mengikuti webinar bertemakan "Refleksi Pendidikan Indonesia, Antara PJJ dan PTM.

Webinar ini diikuti oleh teman-teman media dan blogger.

Webinar dilaksanakan hari Sabtu tanggal 5 Juni 2021 dengan host Bapak Andri Kurniawan dan pemateri Bapak Christian dari Faber-Castell dan Ibu Saufi Sauniwati, pemerhati pendidikan.

                      

Belajar online
Foto: Pixabay


Cerita Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Di lingkaran saya pun, beragam cerita atau mungkin bisa disebut keluh kesah para orang tua, terutama ibu, dalam mereka membersamai anaknya di rumah.

Ada yang oleh anaknya kemudian dijuluki "Mama T-rex" karena mendadak berubah galak saat menemani anaknya belajar. Nah saya sendiri dibilang galak kayak singa....gara-gara sering agak emosi mungkin.

Mau tidak mau ya harus introspeksi juga ya terkait tingkat kesabaran menemani anak belajar. 

Dan menarik sekali, bahwa ternyata, dalam sessi diskusi kemarin juga banyak para orangtua yang menyampaikan bahwa anaknya sudah bosen dengan situasi belajar jarak jauh seperti ini.

Godaannya, atau gangguannya lumayan banyak sih, mulai dari pemberian tugas yang dirasa banyak, terus menerus setiap hari, orang tua yang sering berubah galak, dll.

Menurut Ibu Saufi, itu bukan bosen, tapi tidak ada variasi. Karena permasalahannya memang kompleks: infrastruktur, faktor psikologis, kemampuan orang tua dan guru.

Belum lagi permasalahan belajar  daring lainnya seperti tidak semua punya ponsel, kalau punya, kadang paket internetnya tidak punya, orang tua harus intensif mendampingi, anak mulai bosan, kurikulum dinilai belum cukup mendukung model Pembelajaran Jarak Jauh.

Masalah dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Ternyata cukup banyak juga permasalahan yang ada, baik permasalahan pada siswa, guru dan orang tua.

1. Siswa

- Motivasi belajar lemah

- Tugas dari guru dirasa berat

- Kemampuan anak dalam menggunakan perangkat

- Distorsi dalam penggunaan gadget, yaitu keinginan untuk main game 

- Paradigma tidak sekolah=libur

- Terasa monotonnya pemberian tugas


2. Orangtua

- Kendala dalam menyediakan fasilitas

- Pengetahuan rinci tentang platform dan troubleshooting

- Perilaku anak

- Perbedaan pola target pembelajaran antara guru dan ortu

- Belum bisa menjadi motivator 

- Belum dapat menerapkan disiplin pada anak

- Keterbatasan waktu

3. Guru

- Platform yang digunakan dalam pemberian materi

- Belum memahami troubleshooting

- Pelajaran belum bisa menciptakan bonding

- Kreatifitas yang beragam

- Pelajaran belum menarik dan menyenangkan

Sehingga dalam Pembelajaran Jarak Jauh pun baik siswa, orang tua maupun sekolah, masing-masing punya peranannya

Peran Siswa: 

       Sebagai siswa yang bertanggung jawab, sebagai siswa yang inovatif, sebagai siswa yang inquiry, dan sebagai siswa yang baik dalam berkomunikasi.

Peran Orang tua:

      Sebagai pembimbing, sebagai fasilitator, sebagai pengawas, sebagai motivator.

Peran guru, terutama walikelas:

- Akademik: membuat materi bahan ajar yang menarik, sebagai guru pamong, sebagai pengawas, sebagai guru, sebagai motivator.

Memang benar sih jika pandemi ini membuat ruang gerak menjadi terbatas, baik bagi kita sebagai pribadi maupun sebagai orang tua.

Tapi ternyata dibalik itu, tetap ada dampak positifnya.

Dampak Positif Pandemi di Bidang Pendidikan

- Karakter: anak menjadi lebih disiplin

- Kreatif: anak lebih pintar menggunakan gadget, punya teman online yang mungkin dari negara lain sehingga melatih anak berbahasa asing.

- Pendidikan: portal pendidikan berkembang pesat sehingga anak bisa belajar lebih cepat

- Orangtua: lebih mengenal anak karena lebih sering menemaninya, sehingga bonding menjadi lebih bagus. 

Ibu Saufi mengatakan, pembelajaran ke depannya adalah PJJ: everytime, everywhere you can do dan dikombinasikan dengan pendidikan konvensional.

Sekarang ini vaksinasi sudah berjalan, apakah Juli 2021 ini boleh melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka    ( PTM ) ? 

Menurut Ibu Saufi, Pembelajaran Tatap Muka terbatas dapat dilakukan dengan memperhatikan  protokol kesehatan dan dikombinasikan dengan opsi Pembelajaran Jarak Jauh.

Jadi kembali ke kondisi zona masing-masing. Misalnya dengan pengaturan masuk 5 hari, 2 hari untuk Pembelajaran Tatap Muka, 3 hari Pembelajaran Jarak Jauh.

Keputusan anak  akan mengikuti Pembelajaran Tatap Muka atau tidak, hal tersebut kembali  pada keputusan orang tua.

Tetapi di sisi lain sekolah juga sudah mempersiapkan jika memang nantinya diijinkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka.

Apa yang harus disiapkan oleh sekolah jika nantinya Pembelajaran Tatap Muka terbatas?

-  Kondisi kelas dengan jaga jarak, serta jumlah kehadiran. Dan bisa memanfaatkan ruang terbuka untuk belajar.

- Jumlah hari dan pembagian rombongan belajar satuan pendidikan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan.

- Perilaku wajib di lingkungan  sekolah, seperti wajib memakai masker, sering cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak 1,5 meter, menerapkan etika batuk atau bersin.

- Kesehatan semua warga di satuan pendidikan yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka harus dalam kondisi sehat dan tidak memiliki gejala Covid-19, termasuk orang yang serumah dengan warga satuan pendidikan.

- Kantin yang tidak diijinkan beroperasi dan warga di satuan pendidikan disarankan membawa bekal sendiri dengan menu bergizi seimbang

- Kegiatan olahraga dan ekstra kurikuler, pada dua bulan pertama tidak diperbolehkan, tetapi tetap disarankan untuk melakukan aktivitas fisik dari rumah.

- Kegiatan selain pembelajaran. Selama masa transisi tidak diperbolehkan adanya kegiatan selain pembelajaran, misalnya orang tua menunggu di sekolah, masa orientasi, dan pertemuan orang tua.

- Pembelajaran guru kunjung diperbolehkan dengan tetap menjaga prokes.

Orangtua juga harus melakukan persiapan Pembelajaran Tatap Muka:

- Orang tua diharapkan mencari aturan PTM terbatas di kota masing-masing

- Mulai mendisiplinkan kembali jam tidur dan jam bangun anak.

- Orangtua tetap masih harus mengawasi PJJ dan tetap memfasilitasi kebutuhan PJJ dengan lebih cermat dan cerdik.

- Mengajarkan protokol kesehatan pada anak, seperti: tidak makan bersama dalam satu wadah dengan teman, jangan berpelukan meski rindu karena lama tidak bertemu, jangan bergantian masker.

- Mengurangi bermain game, mulai memberikan kegiatan after school/activity offline. 


Tentang Faber-Castell

Faber-Castell adalah perusahaan keluarga yang berkelanjutan hingga generasi ke-9. Awal berdirinya tahun 1761, di Stein- Jerman. Dan merupakan salah satu perusahaan tertua di industri alat tulis.

Lokasi produksinya berada di 9 negara, dengan kantor pemasaran di 23 negara.

Dengan jumlah karyawan 8000 orang, 1000 berada di Jerman. Kapasitas produksinya 2,3 milyar pensil per tahun.

Untuk keragaman produknya tentu saja produk dengan kualitas terbaik di kelasnya, untuk menulis, menggambar, desain kreatif dan pensil kosmetik.

Produk tersebut dipasarkan di lebih dari 120 negara. 

Faber-Castell mempunyai komitmen untuk menjaga dunia tetap hijau, dengan menghadirkan proyek hutan lestari di Brazil dan Columbia, dengan luas total kurang lebih 13000 hektar, yang menjadi salah satu sumber bahan baku pembuatan pensil dan krayon.

Nah, sudah makin kenal kan dengan Faber-Castell?

Bapak Christian Herawan ( Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia) mengatakan bahwa Faber Castell meluncurkan paket belajar online, yaitu sebuah paket alat tulis untuk membantu siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh.

Paket Belajar Online ini terdiri dari

-kotak pensil

-pensil 2B

-rautan pensil

-ballpoint

-penghapus

-stylus

                 

Paket belajar online

    

Stylus Faber-Castell

Stylus adalah sebuah alat berbentuk pena kecil yang digunakan untuk mengusap layar smartphone.

Stylus bisa digunakan untuk menulis, menggambar dan lain-lain.

Stylus Faber-Castell ini cukup pendek jadi saat akan dipakai bisa juga dijadikan tutup pensil dulu, baru dipakai ke layar smartphone.

Ujung stylus terbuat dari karet yang lembut, sehingga aman untuk layar smartphone.

Dan stylus ini juga dipakai di semua jenis smartphone lho, baik android maupun ios.

Nah, cara menggunakannya juga mudah.

               

Cara menggunakan stylus
Sumber foto: materi webinar

Cara penggunaan stylus

Cara menggunakannya pun mudah, siswa tinggal capture tugas dari guru, lalu buka edit gambar, kerjakan dengan Stylus, kemudian tinggal dikirim kembali ke guru, atau di penyimpanan yang sudah ditentukan

Jadi dengan stylus ini, anak bisa mengerjakan tugas PJJ nya dengan lebih nyaman dan praktis.


              

Anak belajar online

Kita sebagai orang tua pun lebih bisa berhemat kan, tidak perlu keluar biaya lagi untuk membeli peralatan lain yang mungkin mahal.

Nah untuk informasi lebih lanjut mengenai paket belajar online, bisa kunjungi official website Faber-Castell Indonesia

Pembelajaran Jarak Jauh memang memaksa kita para orang tua untuk lebih melek teknologi. Begitu juga dengan anak-anak.

Ketika sekolah dilaksanakan virtually, tugas-tugas pun di share melalui aplikasi.

Beruntung bahwa ada paket belajar online dari Faber-Castell yang dapat membantu anak-anak kita melaksanakan PJJ.  



Posting Komentar

12 Komentar

  1. buat saya yang tenaga pendidik ini bikin spaneng juga lho, banyak kesulitan yang harus dihadapi demi standar yang harus tercapai dan juga mengimbangi juga dengan nemenin anak sendiri sekolah di rumah, makin bikin puyeng

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti mungkin sama puyengnya ya antara ortu, guru dan siswa 😊 jadi tantangan tersendiri

      Hapus
  2. Keren bgt ya faber castell keluarin pensil ajaib, ngingetin aku pakai galaxy note 3ku dulu. Mudah buat apa aja pakai pensil ajaib 🥰

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya...pensil aja makin cangguh ya, ngikutin jaman :)

      Hapus
  3. Waaah keren ternyata ada solusi menarik disaat pjj seperti ini, semoga kondisi cepat membaik dan anak anak bisa bersekolah lagi seperti biasa aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...semoga deh. Walau nampaknya Juli ini masih bakal daring

      Hapus
  4. Dari zaman aku sekolah udah pake faber castell. Inovatif bgt paket belajar online yg ada stylusnya. Bermanfaat pasti buat bantu anak2 belajar di rumah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, lebih praktis sih kalau tugas online bisa dikerjakan langsung di gawai, ngga perlu print

      Hapus
  5. Tapi alhamdulillah kita jadi lebih belajar teknologi dalam pendidikan. Dan semakin inovatif juga, seperti Faber Castell ini, mempermudah untuk mengerjakan tugas.

    BalasHapus
  6. Wah artikelnya bagus mom, semoga kita bukan golongan mama T-Rex yaaa apalagi kebangu sama faver castle stylus

    BalasHapus
  7. Dari kemarin udh pingin beli stylus ini, karena manfaatnya mempermudah pembelajaran di hp/tabet & modelnya bagus ya.

    BalasHapus
  8. PJJ masih berlanjut nih sampai tahun depan. Memang butuh kesabaran dan hikmat untuk semua pihak supaya bisa melewati perubahan ini

    BalasHapus