Hayo siapa yang baca judulnya aja udah langsung senyum-senyum? Kenapa? Pernah? Atau sering?
Ya kalau nyasar di hutan mungkin wajar ya, tapi kalau nyasarnya di parkiran mall? Pingin kuketawain sih, ngetawain diri sendiri..hihi.
Selasa yang lalu, aku pagi-pagi banget berangkat ke Jogja City Mall. Mau perpanjang SIM. Seperti saran tetanggaku, pagi aja berangkatnya, nanti ambil kartu antrian. Karena biasanya sebelum jam pelayanan dibuka, antrinya sudah banyak.
Benar saja, sekitar jam 07.40an, aku masuk di jalan menurun menuju parkiran mall, masih gelap, jadi aku ragu-ragu. Tak lama setelah sampai bawah, lampu menyala. Aku menuju parkiran motor dan parkir disana.
Area parkir JCM |
Setelah parkir, aku menuju ke pintu masuk mall, agak bingung juga sih, karena seperti lagi ada renovasi. Baiklah, aku berbelok ke arah Hypermart, maksud hati mau tanya lokasi perpanjangan SIM di sini, eh dikira mau belanja,"Maaf kami belom buka, kak."
Hehe...setelah ditunjukkan lokasi oleh mbak itu, aku jalan lagi, ada bapak-bapak duduk di bangku, dan setelah ngobrol, ternyata urusan kita sama, perpanjang SIM. Lega deh nemu temen. Aku ikut duduk di bangku sebelah, sambil menunggu pintu dibuka. Tak lama muncul dua pria berjalan bergegas, masuk. Lah ternyata pintu nggak dikunci ya...aku dan bapak tadi pun mengikuti mereka.
Pintu masuk ke area perpanjangan SIM di JCM (foto dari dalam) |
Masuk ke area itu, lalu turun tangga dan sampailah kita di ruangan untuk mengurus perpanjangan SIM. Masih tutup dong, kan resmi bukanya jam 09.00 WIB. Jadi bingung deh mau ngapain. Mau ambil kartu antrian juga ternyata nggak ada tuh kartunya. Mau pergi sebentar beli minum, takut nanti ketinggalan, secara udah banyak orang yang datang juga. Untung tadi sudah sarapan sih di rumah, pisang ama roti, jadi nggak lapar. Cuma agak haus sedikit. Kesel juga ama diri sendiri udah rencana bawa minum eh nggak jadi bawa. Oke, tahan bentar deh hausnya.
Sambil menunggu, sambil aku ngobrol sama beberapa orang yang sama-sama mengurus SIM juga. Memastikan, bahwa berkas yang dibawa adalah 2 lembar, yaitu fotokopi KTP dan fotokopi SIM. Walaupun di tasku ada lebih dari dua lembar untuk jaga-jaga kalau diperlukan lagi.
Oke, SIM, KTP dan 2 lembar fotokopiannya udah siap. Tak berapa lama petugas pun tiba. Lalu sekitar pukul 09.00 WIB, ruangan dibuka. Orang-orang maju mendekati pintu.
Antrian, saat belum tahu ternyata dipanggil berdasarkan tanggal lahir terdekat dari habisnya masa berlaku SIM |
Nah ternyata memang tidak menggunakan kartu antrian, tapi dipanggil berdasarkan SIM yang habis masa berlakunya hari itu dan besok. Beruntung aku masuk H-2 nih masa berlakunya jadi bisa mengurus di situ. Sedangkan yang masa berlakunya masih lama, ditolak. Mungkin kalau masa berlaku masih semingguan bisa perpanjang di samsat, mungkin ya. Yang di mall ini untuk yang benar-benar mau habis masa berlakunya.
Setelah dipanggil masuk ruangan, aku dan yang lainnya menyetor berkas dan diberi nomor antrian serta blangko untuk diisi data-data. Setelah itu, nunggu dipanggil. Saat tiba giliranku, aku menuju loket pembayaran, menyerahkan berkas dan blangko yang tadi dan membayar sebesar Rp 75.000. Lantas diarahkan untuk cek kesehatan di ruangan sebelah.
Jalan lagi dong, melewati parkiran di dekat situ. Sampai di ruang cek kesehatan, aku serahkan berkas yang tadi, dan menunggu untuk dipanggil. Tak berapa lama, kudengar namaku dipanggil, akupun masuk, untuk tes psikologi. Di tahap ini membayar Rp 75.000. Setelah itu, aku bergeser ke meja sebelah untuk cek kesehatan, mulai dari cek berat badan, tekanan darah hingga mata. Di sini, aku membayar Rp 35.000.
Selesai tahap ini, aku kembali ke ruangan pertama tadi. Menunggu nomorku dipanggil. Panggilan kali ini adalah untuk foto wajah, sidik jari dan tanda tangan. Setelah ini, duduk lagi sebentar, dan akhirnya dipanggil lagi untuk mengambil SIM yang sudah jadi.
Nah, selesai lah proses aku mengurus perpanjangan SIM C. Total biayanya Rp 185.000. Sama jugakah di tempatmu?
Ceritaku belom selesai ya, bagian nyasarnya kan belum hihi...
Okei, kita lanjut ya.
Setelah selesai mengurus SIM, aku lalu keluar ruangan, mau pulang. Di luar sepi sih, tapi kendaraan yang parkir sudah banyak, iya lah sudah sekitar pukul 11.00 WIB. Aku berjalan menuju parkiran motor, mencoba menemukan tempat dimana motorku kuparkir pagi tadi. Duh, jadi banyak banget gini ya motornya. Tadi pagi cuma ada sekitar 9-10 motor kayaknya. Bingung kaaan, celingak-celinguk mencari-cari, untung sepi jadi nggak ada yang lihat muka bingungku. Aku lantas menuju ke petugas parkir di loket keluar.
"Kak, saya lupa tadi parkir dimana, gimana ya?" Tanyaku sambil malu, tapi ya udahlah namanya juga lupa. Sama petugasnya ditanya tadi datang jam berapa, kalau pagi, biasanya di pojok sana.
Aku lalu berjalan lagi, ke arah yang ditunjuk petugas parkir itu. Bingung sessi dua nih ceritanya, karena di pojok sini pun aku tidak berhasil menemukan motorku. Mulai putus asa, aku telpon suamiku yang lagi kerja di kantornya cuma ngadu "aku lupa parkir, dimana ya" Tanpa solusi juga karena nggak mungkin kan suamiku kabur dari kantor cuma buat kesini cari motor. Cuma disuruh tanya petugas, disuruh pencet remote kunci, eh nggak nyala. Bolak-balik aku berjalan sambil mataku jelalatan mencari-cari motorku. Merasa udah mentok, hampir aja aku mau pulang naik ojol. Motor biar tinggal aja disini. Tapi tiba-tiba ada bapak-bapak yang tadi pagi duduk dibangku berjalan seperti bingung juga. "Eh pak, cari motor juga ya?" kataku.
Ternyata iya juga, sama kayak aku...si bapak lupa juga hihi. Asyik ada temen. Akhirnya kita bersama mencari lokasi parkir motor kita pagi tadi. Seingatku juga, bapak ini datengnya pagi-pagi bareng aku juga parkirnya. Jadi pasti deketan lah motor kita. Tau nggak, sampai kita napak tilas dari bangku tempat kita duduk tadi pagi, lalu jalan lagi ke parkiran motor, dengan harapan bakal ketemu tuh tempatnya. Eh gagal juga. Akhirnya kita ke security, daaan dia bilang kalau diatas masih ada parkiran motor dan bisa dicoba cari disitu. Saat itu si bapak ingat, oh iya mbak, saya inget tadi parkirnya dekat kantor parkir.
Kita berdua jalan lagi, naik tangga dan mencari lokasi yang dimaksud si bapak. Daaan..ketemu deh motor kita. Fiuuuh lega! Sekaligus kesel ama diri sendiri kenapa tadi pagi nggak memperhatikan lokasinya, atau foto lokasinya. Padahal itu bisa jadi langkah pencegahanan lho, pencegahan lupa lokasi parkir di mall.
Aku catat disini aja ya, beberapa cara agar kita nggak lupa lokasi parkir di mall, khususnya motor.
1. Foto lokasi parkir
2. Jika kendaraan ada remote, pastikan remote bisa nyala.
3. Jika pergi bersama teman, minta juga teman lain untuk mengingat lokasi dimana kendaraan diparkir.
4. Jangan terlalu fokus di satu lantai saja, karena parkiran di mall bisa lebih dari satu lantai
5. Jika mentok, tidak ketemu juga, tanya petugas parkir atau security
Nah, itu tadi ceritaku soal mengurus perpanjangan SIM C bonus nyasar di parkiran.
Konyol ya, masa sampai lupa parkir dimana.
Tapi...ini tetep ada hikmahnya lho menurut aku:
1. Kita jadi tau bahwa di sekitar kita ada orang-orang baik yang meski nggak kenal tapi peduli dan mau membantu. Jadi aku mau berterimakasih untuk bapak-bapak yang nemenin di parkiran, juga semua orang yang kuajak ngobrol selama mengurus SIM tadi. Ini menjadi doa juga, semoga dimanapun kita berada, selalu dikelilingi oleh orang-orang baik. Aamiin.
2. Aku jadi dapet manfaat olahraga juga kan. Berjalan kaki mondar-mandir mencari motor di parkiran yang begitu luas. Naik turun tangga juga. Berapa kalori tuh yang kebakar..hihi.
3. Aku jadi bisa cerita dan menuliskan ini di sini. Jadi bisa update blog kan, dan semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk yang membaca.
Aku nggak pa-pa kok diketawain asal kalian komentar ya..hehe.
Yuk cerita juga mungkin kamu punya pengalaman yang sama, baik tentang mengurus SIM atau tentang nyasar di parkiran mall. Komentarmu aku tunggu di bawah ini ya.
Terimakasih.
0 Komentar