Seorang bapak menceritakan pada media bahwa dirinya mendapatkan pesan di Whatsapp, tentang adanya perubahan biaya transaksi. Pengirim pesan menanyakan apakah si bapak ini jarang melakukan transaksi? Karena jika jarang melakukan transaksi maka akan dipotong Rp150.000 tiap bulan. Si bapak menjawab, agar jangan ada potongan itu karena beliau sering transaksi.
Sampai disini bapak itu tidak melanjutkan kalimatnya, beliau menangis.
Membaca berita tersebut, saya ikut sedih dan bersimpati. Bagaimana tidak menangis, ketika uang yang kita kumpulkan sedikit demi sedikit, kita tabung di bank, untuk kehidupan kelak di masa depan, tiba-tiba hilang begitu saja karena penipuan melalui pesan WA yang mengatasnamakan bank.
Sekarang ini, dengan semakin berkembangnya teknologi, kita semakin dimudahkan, tapi disisi lain, semakin juga ada celah bagi orang tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.
Iya, hidup di jaman sekarang itu lebih mudah. Apa-apa serba gampang dan praktis. Lapar, tapi tidak sempat masak, tinggal pesan di aplikasi. Mau jalan tapi kendaraan sedang mogok, tinggal order di aplikasi. Mau belanja tapi belum gajian, belanja saja, bayarnya nanti lagi, mau transfer bisa dari mana saja.
Bahkan segala promo belanja pun bisa mampir di pesan pribadi kita, entah wa atau sms.
Hampir setiap hari kita pasti memegang handphone kan? Sekedar baca berita atau juga buka media sosial untuk mengetahui kabar teman-teman.
Belakangan ini yang sering lewat di beranda saya adalah informasi mengenai soceng. Penasaran, saya langsung ke akun tersebut, akun Instagram resmi BRI yaitu @bri.co.id yang memang sudah saya follow. Iya dong saya banyak follow akun centang biru alias akun resmi, termasuk akun Bank Rakyat Indonesia ini, agar saya bisa selalu kroscek kebenaran setiap informasi penting yang berkaitan dengan tabungan dan layanan perbankan lainnya. Dari sinilah saya akhirnya paham apa itu soceng, yang sepertinya menimpa bapak yang saya ceritakan sebelumnya.
Teman-teman apakah juga pernah mendapat broadcast pesan di Whatsapp yang mengatasnamakan BRI? Isi pesannya mengenai pemberitahuan perubahan tarif biaya transaksi yang semula Rp6.500 menjadi Rp150.000 per bulan secara autodebit. Dan di pesan itu disebutkan bahwa skema tarif baru ini akan diujicoba dalam 6 bulan.
Ternyata informasi tersebut tidak benar, teman-teman. Hoax. Mengenai hal ini, ramai juga diperbincangkan di media sosial. Karena sudah ada korban yang rekeningnya terkuras akibat mempercayai hoax itu. Hati-hati ya, kita harus selalu cek dan ricek setiap informasi yang masuk agar tidak menjadi korban soceng.
Nah, saya sendiri juga baru tahu mengenai soceng ini setelah sebelumnya bingung juga apa sih soceng dan mengapa ramai dibahas di media sosial dan pemberitaan.
Soceng ( Social Engineering)
Social Engineering atau soceng adalah sebuah teknik memperoleh informasi rahasia/penting dengan cara menipu atau memanipulosi korban. Social Engeneering umumnya lakukan melalui telepon, media sosial dan internet, tapi bisa juga saat bertemu langsung.
Modus Soceng
Penipuan melalui internet atau media sosial ini biasanya mengelabui masyarakat dengan tujuan untuk mendapatkan data atau informasi yang dibutuhkan.
Penipu ini akan menghubungi kita, entah melalui SMS, email, telepon atau akun media sosial kita, yang ujung-ujungnya meminta data pribadi kita, baik secara langsung atau meminta kita untuk meng-klik tautan tertentu. Penipu mungkin akan menginformasikan hal-hal yang membuat kita takut atau khawatir terhadap sesuatu hal, misalnya seolah-olah pemberitahuan tentang perubahan tarif transaksi, tawaran upgrade tabungan atau kartu diblokir.
Nah saat kita kebingungan, misalnya khawatir kartu kita diblokir, penipu memanfaatkan itu untuk mendapakan informasi mengenai data pribadi kita, yang tentu saja bisa mereka salahgunakan.
Lantas bagaimana agar kita terhindar dari soceng?
Tips Agar Terhindar Dari Penipuan
1. Jaga kerahasiaan data seperti PIN, Username, Password, OTP, CVV/CVC dan M-Token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk petugas BRI.
2. Selalu waspada terhadap setiap email WhatsApp, telepon, alamat web/link dan akun yang mengatasnamakan BRI.
3. Jangan pernah memposting tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, NIK, foto KTP dan lain-lain di media sosial.
4. Abaikan SMS, email dan telepon yang mengatasnamakan BRI jika diminta PIN, kode OTP, CVV/CVC, nomor dan expired date kartu ATM, ataupun tautan yang diberikan oleh pihak yang tidak dikenal.
5. Waspada dan abaikan jika mendapatkan kode OTP padahal kita tidak melakukan transaksi apapun.
6. Bila menemukan aktivitas atau tautan mencurigakan yang mengatasnamakan BRI, bisa lapor ke contact center 14017/1500017 atau callbri@bri.co.id
Kejahatan Siber Lain Terkait Perbankan
▪️ Phising
Phising adalah tindakan memancing pengguna untuk mengungkapkan informasi rahasia dengan cara mengirim pesan penting palsu. Saking miripnya pesan tersebut sehingga pengguna percaya dan terjebak untuk memberikan informasi personal sensitif seperti PIN/password, nomor kartu kredit, masa berlaku kartu kredit dan lain-lain.
▪️ Card Skimming
Merupakan tindakan pencurian data kartu ATM/debit dengan cara membaca dan menyimpan informasi yang terdapat pada strip magnetis secara ilegal. Pelaku menyalin informasi penting tersebut dengan menggunakan alat pembaca kartu atau card skimmer yang diletakkan di slot kartu di mesin ATM.
▪️ Carding
Merupakan suatu aktivitas belanja secara online dengan memggunakan data kartu kredit atau debit yang diperoleh secara ilegal. Biasanya pelaku akan mencari data-data dari kartu debit atau kredit melalui marketing palsu, merchant palsu, kartu hilang dan lain-lain. Saat pelaku mendapatkan data-data terkait kartu kita, mulai dari nomor kartu, masa berlaku, tanggal expired, CCV, limit kartu dan informasi lainnya, pelaku akan menggunakan data tersebut untuk melakukan transaksi belanja online dan tagihannya akan ditanggung oleh korban sebagai pemilik kartu asli.
Ngeri, ya! Jahat sekali para pelaku kejahatan siber itu.
Ciri-ciri akun BRI palsu |
Sebagai nasabah bijak, selain kita mengikuti prosedur resmi dari bank, alangkah baiknya jika kita juga proaktif mengenai informasi-informasi perbankan yang kita terima. Tidak perlu takut atau sungkan untuk bertanya pada bank jika sekiranya ada hal yang meragukan atau mencurigakan.
Perbankan Di Era Digital
Sekarang ini, kita bisa melakukan banyak hal dengan cepat dan praktis hanya dengan menggunakan gadget kita. Semua serba digital, termasuk layanan perbankan.
BRI sendiri sudah menyiapkan sejumlah layanan digital diantaranya yaitu digital banking BRImo, aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit BRISPOT, laku pandai Agen BRILink, hingga aplikasi BRIAPI.
Semakin maju dan canggih, tentu harus diimbangi dengan kesiapan kita sebagai nasabah untuk lebih paham dan melek digital terkait layanan perbankan ini.
Beruntung BRI punya penyuluh digital yang siap membantu kita.
Penyuluh Digital
Penyuluh digital adalah gerakan bagi seluruh pekerja BRI agar dapat menjadi garda terdepan dari digitalisasi BRI.
Tiga tugas penyuluh digital
1. Mengajak dan mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih paham, misalnya dalam membuat rekening secara digital.
2. Mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.
3. Mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk dapat mengamankan rekeningnya dari kejahatan digital.
Dengan begitu maka masyarakat bisa lebih paham sehingga nantinya terbiasa dan familiar dalam memakai aplikasi atau menggunakan layanan digital di gadget masing-masing.
O ya, ada kejadian menarik saat saya baru saja follow akun resmi BRI. Beberapa saat kemudian saya mendapat direct message (DM) dari dua akun baru yang mengatasnamakan BRI, tetapi followers nya baru satu bahkan ada yang nol alias tanpa followers. Dan isi pesannya terdapat link. Hmmm...jangan-jangan mau mencuri informasi pribadi juga nih. Tentu saja saya abaikan. Karena saya sudah tahu akun BRI yang resmi, dengan centang birunya.
Pokoknya, yuk, amankan rekening masing-masing!! Jadi nasabah bijak yang aware dengan berbagai kemungkinan kejahatan siber, membekali diri dengan informasi yang cukup dari sumber-sumber atau akun yang resmi.
#NasabahBijak
#MemberiMaknaIndonesia
#NasabahBijakBloggingCompetition
_______________________
Referensi
Instagram BRI
Instagram Nasabah Bijak
Web BRI www.bri.co.id
https://amp.kompas.com/regional/read/2022/06/10/135644178/detik-detik-rp-11-miliar-di-rekening-bri-lenyap-setelah-korban-klik
Foto/gambar dari Pixabay dan olahan Canva.
14 Komentar
Wah bener banget banyak sekali sekarang penipuan kayak gini, kita harus bener2 hati-hati
BalasHapusBeberapa hari yang lalu juga dapat wa yang seperti ini katanya dari BRI, padahal jelas-jelas saya tidak punya rek BRI
BalasHapusAku pernah nih di wa, tapi sayang aku ga pakai bri jadi aku tau ini adalah penipuan 😅 untuk wa bgni sekarang aku udh ga pernah gubris auto Block aja
BalasHapusKita harus waspada terhadap penipuan yang merajelala btw aku juga ga pakai bri di wa aku cuekin aja
BalasHapusini nih sering muncul banget di WA yang harus diedukasi juga tuh untuk semua kalangana apalagi untuk orang tua
BalasHapusAh bahaya banget, kadang yang bukan nasabah bank BRI juga kena zonk dapat penipuan kayak gini. Semoga masyarakat Indonesia semakin melek literasi dan aware sama penipuan macam begini ya, Kak. Meskipun modus penipuan pasti ada terus dan berganti-ganti.
BalasHapusPapa mertuaku pernah nih dapet WA kek gini ..alhamdulilahnya beliau sadar klo itu penipuan. Emang harus lebih aware lagi saat ini, apapun harus double cek agar terhindar dari hal2 yang tidak diinginkan
BalasHapusBulan kemarin saya juga sempat dapat WA mengaku dari bank. Tidak hanya WA tapi DM Instagram juga. Saya abaikan karena tahu kalau emang itu penipuan. Jaman sekarang banyak cara dipakai untuk penipuan, harus selalu hati-hati
BalasHapusPenipu makin pintar, tapi kita jangan kalah pintar dari mereka ya Mom. Semoga terlindung dari soceng dan hal buruk lainnya. Aamiin
BalasHapusVita mamanesia.com
Tiap ada yg kasih no kontak & link mesti wajib berhati2, jangan asal klik. Banyaknya penjahat digital ini harus dari kita yg bisa memfilter
BalasHapusBarusan aja dapet WA phising ngakunya dr BRI. Isinya info biaya transfer mau berubah jadi 100.000. Terus disuruh klik link aneh. Dr nominal 100.000 itu aja udah aneh sih. Jadi ya ga mungkin diklik lah.
BalasHapusaku sama suami juga dapet nih modus kaya beginian, untungnya sih kan ga gampang percaya hehe
BalasHapusMakasih banyak banget MB udah sharing banyak yang terselamatkan jadinya
BalasHapusWah, ngeri juga ya kalau sampai kena penipuan yang mengatasnamakan pihak Bank. Semoga kita terhindar dari penipuan social engineering ini yah..kudu lebih melek literasi nih
BalasHapus